Baru di Siak, Tari Kato Diperagakan di Atas Kapal

Berita502 Dilihat

Siak – Tari Kato yang diperagakan di atas kapal yang menepi di Tepian Bandar Sungai Jantan sangat memukau masyarakat sekaligus Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si dan Sekretaris utama Bekraf RI Restog Kusuma.

Malam pembukaan Festival Siak Bermadah yang merupakan rangkaian kegiatan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Siak ke-19 ini dipusatkan di lapangan Siak Bermadah.

“Kami datang beramai-ramai ini memang nak tengok orang menari kat atas kapal, sebab jarang ada peragaan tari di atas kapal, inilah baru ada di Siak”, kata Kiki masyarakat Mempura pada Rabu (10/10/2018).

Konsep tarian ini dimainkan di atas kapal dengan sejarah Kapal Kato, kapal yang digunakan oleh Sultan Siak untuk menyusuri Sungai Siak yang digunakan Sultan untuk menyapa masyarakatnya, begitu kata Vita Oktaviana sang koreografer.

“Saya menamai tarian itu karena dimainkan diatas kapal, dengan sejarah Kapal Kato milik Sultan Siak”, ujar gadis asal dari Teater Satu Lampung.

Dijelaskannya, proses narasi dan persiapan koreografi sekitar 2 bulanan dan ia berkolaborasi dengan dua penari senior dari sanggar Tasek Seminai.

Selain Tari Kato, dirinya juga berkolaborasi dengan anak-anak dari Kampung Suak Nyonya untuk dua pertunjukan, satu restorasi Tari Zapin Tradisi dan satu pertunjukan teater “Terang Bulan” yang telah ditampilkan.

Vita yang tergabung dalam tim IKKON (Inovatif dan kreatif melalui kolaborasi nusantara) Badan ekonomi kreatif berharap agar para pelaku seni di Siak di bidang tari maupun teater lebih memacu diri untuk menghasilkan karya yang baik.

“Saya berharap untuk anak-anak muda Siak jangan takut bermimpi dan lebih percaya diri, tanamkan rasa cinta terhadap karya seni sejak dini agar tidak cuma menjadi hobi, tetapi kelak bisa juga dijadikan profesi”, imbuhnya.

Salah seorang penari Tari Kato Novelia Saputri mengaku sangat bangga bisa dipilih sebagai penari Kato bersama Syaputri teman satu sanggarnya.

“Kami senang karena tarian ini yang pertama bagi kami bisa tampil di atas kapal (fery)”, ujar novel sapaan akrabnya.

“Biasanya kami menari di atas panggung, deg-degan juga. InsyaAllah bisa menjadi tampilan yang berbeda dan terbaik yang membanggakan Negeri Istana”, kata Novel lagi.

Sumber : MC Kab. Siak, 11 Oktober 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat