Bupati Siak Ikuti Dialog Alih Teknologi Budidaya Gaharu

Berita489 Dilihat

Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si Kamis (6/9/2018) petang, mengikuti kegiatan dialog alih teknologi dengan tema pengembangan budidaya gaharu di Kabupaten Siak.

Di kesempatan itu hadir Kepala Badan Restorasi Gambut RI (BRG) Nazir Foead, di dampingi Deputi IV BRG RI Haris Gunawan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ade Rio dan para penyuluh pertanian (PPL) se Provinsi Riau dan Camat Bungaraya Hendi Derhavin.

Dihadapan para PPL se Riau, Bupati Siak mengatakan bagaimana melestarikan dan memanfaatkan lahan gambut ini.

“Menurut saya pengembangan potensi lahan gambut ini sangat baik semoga menjadi motivasi bagi kecamatan lain”, ujar Syamsuar.

Ia mengatakan, jangan hanya fokus pada satu komoditi saja misalnya tanaman industri, tanaman perkebunan dan gaharu yang bisa tumbuh subur di lahan gambut.

“Sesuai dengan arahan presiden bahwa saat ini tidak boleh menanam sawit di lahan gambut”, jelas Syamsuar.

Menyikapi hal itu lanjutnya, Pemkab Siak bersama masyarakat telah membudidayakan nanas. Karena nanas ramah terhadap lingkungan dan menjadi sumber mata pencaharian bagi mereka. Selain itu ia juga singgung terkait kebakaran hutan lahan dan bagaimana cara menyikapinya.

Sementara Kepala BRG RI Nazir Foead, mengatakan gambut yang paling dalam sedunia itu ada di Riau yaitu mencapai 36 meter.

Dirinya tertarik saat diundang ke Kampung Tuah Indrapura. Ia berharap nama kampung ini hendaknya menjadi motivasi agar kita yang ada disini tertular mendapat tuah dan berkah.

Dijelaskannya, Indonesia dengan lahan gambut tropis terluas menjadi perhatian dunia, hal ini menjadi perhatian serius dari presiden untuk mengembangkan potensi dan upaya restorasi gambut.

“Mari kita jaga dan mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut dan sekaligus bisa meningkatkan ekonomi masyarakat”, ajak Nazir Foead.

Restorasi gambut adalah proses panjang untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari lahan gambut yang terdegradasi. Restorasi ekosistem gambut dilakukan dengan menjaga kandungan air di dalamnya.

Turut hadir kelompok Ahli BRG Ashaluddin Jalil, Narasumber Ahli Gaharu Sentot Adi Sasmuko, Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Dinas Pertanian Kabupaten Siak Budiman Shafari, Kepala Bappeda Siak Wan Yunus, Asisten I Setdakab Siak Budi Yuwono.

Dipenghujung acara dilakukan dialog umum alih teknologi restorasi gambut, terkait budidaya gaharu di Kabupaten Siak.

Sumber : Humas Kab. Siak, 06 September 2018

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat