Bupati Siak Hadiri Seminar dan Rakorwil Forum Komunikasi Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam se-Sumatera

Berita917 Dilihat

Bupati Siak, Drs. H. Syamsuar, M.Si, menjadi nara sumber dalam Seminar dan Rakorwil Forum Komunikasi Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam se-Sumatra, Sabtu (7/10/2017), di Aula Gedung Guru, Pekanbaru.

Seminar bertemakan “Membangun karakter muda melalui nilai-nilai pancasila dalam upaya peningkatan kesejahteraan social itu dihadiri ratusan mahasiswa dari Riau, Medan, Sumbar dan Lampung.

Acuan pembangunan itu kata Bupati Siak, berdasarkan visi dan misi. Dalam misi pembangunan di Kabupaten Siak ada berisikan soal agama. Artinya, hal ini menjadi kewajiban karena tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selama lima tahun.

“Ini kuncinya pembangunan yang berkerakter dan beragama di Siak, jika tidak ada dalam RPJMD maka akan menjadi masalah,” ucap beliau.

Dalam membentuk karakter pemuda generasi masa depan bangsa di Siak pembangunan pendidikan umum harus berimbang dengan pendidikan agama.

Pembangunan umum yang berkarakter dan berimbang dengan pendidikan agama ini, sejalan dengan ideologi bangsa ini yakni Panca Sila, ucap Bupati Siak.

“Bukankah poin petama ideologi bangsa ini ketuhanan yang maha esa. Ini sudah jelas bahwa pembangunan itu tidak lepas dari agama. Apalagi kita sebagai orang Melayu yang identik dengan Islam dan berfilsafah bahwa adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah,” ungkap Bupati Siak.

Gita Yolanda, salah seorang peserta seminar dari Riau sempat bertanya, bahwa masalah pemuda Riau pada saat ini kurangnya peduli indentitas diri sehingga terbawa arus budaya barat. “Bagaimana mengatasi masalah ini, Pak,” tanya Gita.

Pertanyaan sejumlah lainnya dalam seminar tersebut, tak lepas dari persoalan menciptakan pemuda yang berilmu dan berkarakter agama dan ini sesuai dengan tema seminar.

Kemajuan teknologi, kata beliau menjawab pertanyaan Gita, memang tak bisa dihindari. Akibat hal ini membentuk karakter pemuda yang kurang peduli dengan lingkungannya.

Kemajuan ini harus disikapi secara arif. Gunakan teknologi yang merupakan budaya barat ini untuk kegiatan positif dan jadikan teknologi memangkas rentang waktu pelayanan kepada masyarakat.

Untuk menyikapi masalah ini, Siak saat ini ditetapkan sebagai Kabupaten hijau, Kabupaten Smart City yang tujuannya membentuk karakter dan mencerdaskan anak-anak bangsa. Sehingga Siak mendapat penghargaan pelayanan publik terbaik di tingkat Nasional.

“Alhamdulillah, pendidikan berkarakter di Siak tertuang dalam Perda, wajib belajar 9 tahun. Selain itu, nawaitu kita melahirkan 1000 hafizh juga sudah terlaksana dengan baik dan saat ini ada 6 pondok di Siak,” kata Bupati Siak.

Sumber : Humas Kab. Siak, 09 Oktober 2017

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat