Drh. Susilawati : Pencegahan Lebih Baik Dari Pada Mengobati

Berita1918 Dilihat

Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus, bersifat akut serta menyerang susunan syaraf pusat hewan berdarah panas dan manusia. Rabies bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia. Penyakit tersebut sangat berbahaya dan belum ada obatnya. Apabila gejala klinis sudah timbul selalu diikuti dengan kematian baik pada hewan ataupun manusia.

Hewan yang menularkan rabies pada manusia adalah anjing, kucing, dan kera/monyet. Lebih dari 90% kasus rabies pada manusia ditularkan oleh anjing. Oleh karena itu, anjing menjadi objek utama kegiatan pemberantasan rabies.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak Susilawati menyebutkan, di Kabupaten Siak kasus gigitan anjing sebanyak 31 kasus. Dari 31 kasus tersebut yang dinyatakan bebas observasi sebanyak 28 kasus, sedangkan kasus anjingnya hilang setelah menggigit sebanyak 3 kasus. “Alhamdulillah dari hasil laboratorium dinyatakan bebas atau 0 kasus,” sebut Susi saat menyambut rombongan Rapat Koordinasi Rabies se-Sumatera di Siak, Kamis (14/9/17).

Dilanjutkannya, upaya pencegahan dan pemberantasan rabies dilakukan dengan menghindari kejadian penggigitan dan melakukan vaksinasi rabies pada anjing, kucing dan kera/monyet peliharaan secara teratur setiap tahun. Selain itu realisasi vaksinasi rabies pada tahun 2017 sebanyak 2870, sampai saat ini tim vaksinasi rabies sekabupaten masih tengah melakukan door to door.

“Setiap tahun kami rutin melakukan pencegahan melalui penyuluhan dan vaksinasi rabies secara door to door dilapangan, oleh petugas kesehatan hewan medis verteriner dan paramedic veteriner di masing-masing kecamatan,” ujarnya.

Sumber : Humas Kab. Siak, 16 September 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat