Jelang Puncak Kemarau Riau Juni – Juli, Semua Pihak Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Karhutla

Berita504 Dilihat

Pekanbaru – Semua pihak baik masyarakat maupun perusahaan yang bergerak disektor perkebunan dihimbau waspada menghadapi puncak musim kemarau di Provinsi Riau, yang  diprediksi akan terjadi pada bulan Juni hingga Juli 2022 mendatang. Pada bulan ini cuaca di Riau cukup panas dan kering sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan semakin mudah terjadi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Siak Husni Merza, usai menghadiri Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau Tahun 2022, yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru.

“Pagi ini saya mewakili pak Bupati menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Karlahut se-Riau, mendengarkan arahan Gubernur Riau agar masing-masing Pemerintah Kabupaten dan Kota melalui Organisasi Perangkat Daerah terkait bersama TNI dan Polri, bersiap-siaga menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada puncak musim kemarau mendatang, yang tentunya tidak kita kehendaki. Besok InsyaAllah kita tindaklanjuti dengan melaksanakan rapat dan apel bersama Forkompinda di Siak” jelas Wabup Husni Merza.

Husni juga menyebut salah satu tujuan dari pelaksanaan apel kesiapsiagaan ini adalah pengecekan kesiapan personil dan peralatan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di daerah, sebagai bentuk kewaspadaan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Apel ini juga dimaksudkan untuk melihat persiapan kondisi personil dan peralatan MPA, sekiranya ada kerusakan peralatan perlu dilakukan perbaikan sebelum musim kemarau tiba. Kita berdoa semoga hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Kasihan personil kita jika harus bertugas memadamkan api di bulan puasa ini” sebutnya.

Beberapa waktu belakangan kata dia, di wilayah Kabupaten Siak sempat bermunculan beberapa titik api,  namun kondisi tersebut masih dapat dikendalikan. Untuk itu ia meminta kerjasama semua pihak baik masyarakat maupun perusahaan yang bergerak disektor perkebunan untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla.

“Pencegahan karhutla ini butuh kerjasama kita semua, masyarakat dihimbau untuk tidak membuka lahan dengan membakar, perusahaan juga jangan abai dengan titik api yang muncul disekitar lahan perkebunannya. Jangan tunggu membesar dulu baru semua pihak turun memadamkan” kata Husni.
Kepala BPBD Kabupaten Siak Kaharuddin yang hadir mendampingi Wabup Husni Merza menceritakan bahwa instansinya telah berusaha mempersiapkan sarana prasarana terkait pengendalian karhutla sebaik mungkin. Namun sebutnya demikian peran serta perusahaan juga sangat penting terkait persiapan fire safety tersebut.
“Data yang kami himpun pada Bulan Januari dan Februari, Siak sama sekali nol titik api.

Namun memasuki Bulan Maret mulai bermunculan. tercatat sampai tanggal 29  Maret ini ada 13 titik api dengan luasan kebakaran sekitar 10 ha dan tersebar di Kecamatan Sungai Apit, Mempura dan Tualang. Alhamdulillah dalam 3 hari ini sudah kembali zero titik api” ungkap Kaharuddin.

Mantan Kasatpol PP Kabupaten Siak itu berharap dengan kerjasama yang baik dari semua pihak, upaya pencegahan dan pengendalian titik api dapat terlaksana dan resiko karhutla dapat ditekan.

“Mudah-mudahan prediksi karhutla di puncak musim kemarau mendatang dapat kita antisipasi. Tentunya butuh dukungan seluruh komponen yang ada di daerah, Karena di Kabupaten Siak luas lahan HTI perkebunan dan lahan masyarakat sangat luas. Kita mohon dukungan kerjasama fire safety perusahaan untuk bahu – membahu bersama Manggala Agni, BPBD dan TNI – Polri. Yang penting deteksi dini dan cegah dini” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat