Langkah Tepat Hadapi Serangan Hama Padi

Berita546 Dilihat

Pada musim tanam (MT) April-September 2017, sekitar bulan April-Juli 2017 yang lalu telah terjadi serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman padi di Kecamatan Bungaraya.

OPT yg menyerang pertanaman padi tersebut berupa tikus, wereng batang coklat (WBC), penggerek batang (PB), dan blast/neck blast (penyakit patah leher).

Kadis Pertanian Kabupaten Siak Budiman Shafari menuturkan beberapa waktu yang lalu memang terjadi serangan hama wereng di Kecamatan Bungaraya, hingga sempat terjadi penurunan produksi padi.

“Iya, memang benar ada serangan hama wereng disana, kami sudah melakukan pengendalian agar tidak meluas, baik pada areal yang terserang, maupun pada areal yang tidak terserang. Hal itu dilakukan baik secara mandiri oleh kelompok tani maupun secara massal,” jelas Kadis Pertanian.

Meskipun serangan hama dan penyakit belum meluas, tetapi Kadis Pertanian meminta jajarannya tetap waspada dan bergerak menangani persoalan hama tanaman padi di lapangan.

Dijelaskannya, adapun areal pertanaman padi yg diserang oleh hama tikus meliputi 4 kampung, yaitu Kemuning Muda, Bungaraya, Jayapura, dan Tuah Indrapura. Sementara, areal pertanaman yg diserang oleh hama WBC meliputi 5 Kampung yakni, Kemuning Muda, Bungaraya, Tuah Indrapura, Jatibaru, dan Langsat Permai. Sedangkan serangan hama PB terjadi di areal Kampung Jatibaru,  dan serangan penyakit blast terjadi di Kampung Jayapura.

Mantan Kadis Kesehatan itu menambahkan, untuk menghadapi serangan 4 (empat) jenis OPT tersebut, dan berdasarkan hasil pemantauan dan pengamatan Petugas Pengamat Hama & Penyakit, maka masyarakat petani yg tergabung dalam kelompok tani (Poktan) di wilayah yang terserang tersebut bersama-sama dengan Petugas dinas pertanian & PPL di lapangan segera melakukan tindakan pengendalian, sehingga kerusakan tidak sampai meluas, hanya terjadi pada spot-spot yg terserang saja.

Adapun pola pengendalian yg telah dilakukan dengan cara, pengendalian swadaya oleh petani pada lahan masing-masing, pengendalian spot-spot yg terserang, kemudian dengan cara gerakan pengendalian (Gerdal) secara massal, untuk mencegah meluasnya serangan OPT tersebut, khususnya ke areal yang belum terkena serangan.

Selain itu kata, pihaknya juga telah meminta bantuan obat ke propinsi yang langsung diserahkan kepada kelompok tani. Kemudian meminta bantuan tambahan bibit padi yang tahan terhadap serangan hama.

“Kami juga sudah meminta bantuan bibit padi yang tahan terhadap serangan hama, Alhamdulillah bantuan tersebut sudah sampai, dan sudah dibagikan kepada poktan yang sudah mulai masuk musim tanam,” ujar Kadis Pertanian Kabupaten Siak.

Dilain pihak, Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan Bungaraya menyarankan, untuk menanam varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit, perguliran varietas, melakukan penanaman padi secara serentak, pengendalian hama dengan cara semprot massal agar mempertimbangkan aspek ambang batas dan ambang ekonomi dan tepat cara, tepat dosis, tepat waktu, dan tepat sasaran.

Sementara saran dari petani adalah Pemda memberikan bantuan varietas yg tahan terdapat hama wereng dan pestisida yang sesuai dengan jenis hama dan penyakit seperti bahan aktifnya, serta berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten seperti petugas pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (POPT) petugas pengendalian hama dan penyakit (PHP).

Sumber : Humas Kab. Siak, 15 September 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat