MQK Ajang Kompetisi Dan Ukhuwah Islamiyah Para Santri

Berita422 Dilihat

Dayun – Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si resmi membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke 9 tahun 2018, di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Kampung Sialang Sakti Kecamatan Dayun, Rabu malam (21/11/2018).

Dalam kesempatan itu Syamsuar mengatakan, musabaqah merupakan momen
mengevaluasi pembinaan yang dilakukan para assatidz sebagai pengasuh sekaligus mengasah kemampuan para santri.

“Karena itu saya berharap kepada seluruh santri, mari manfaatkan momen ini sebagai ajang kompetisi sehingga kita dapat mengetahui kemampuan kita”, ungkap Syamsuar.

Syamsuar mengatakan, di era teknologi saat ini pengaruh bagi generasi muda sangat besar dengan menggunakan telephone pintar (Smartphone) kita dapat mengakses semua informasi yang terjadi baik melalui media sosial maupun media online.

Tentunya sebagai orang tua kita tidak bisa mengawasi anak secara terus menerus. Dampaknya pada generasi muda saat ini adalah terjadinya degradasi (Kemunduran) moral dan budi pekerti pada generasi muda. Belum lagi lawan generasi kita adalah narkoba.

“Oleh sebab itu saya sangat mengapresiasi kegiatan yang sangat baik ini, saat ini kita sebagai lembaga pendidikan selain menanamkan nilai nilai spiritual, juga harus menyibukkan siswa dan santri dengan hal hal yang bernilai positif sehingga anak anak memiliki aktifitas”, terang Syamsuar.

Bupati Siak Syamsuar juga menyinggung tentang adanya musibah yang terjadi di beberapa daerah di negeri ini, penyebabnya adalah maksiat dimana mana dan orang sudah mulai jauh dengan hukum Allah, akibatnya Allah turunkan musibah di negeri itu, tentunya kita tidak mau terjadi di negeri ini.

Sebutnya lagi, suatu ide yang kreatif yang dibuat kepala sekolah SMA Negeri 1 Tualang yang telah menerapkan kepada siswanya menghafal Alquran bagi yang muslim merupakan ide baik, kepala sekolah mencermati kelakuan anak didiknya lain sehingga muncul ide untuk menerapkan hafal Alquran di sekolah itu. Saat ini sudah 89 siswa yang telah diwisudakan meraka mulai ada hafalan satu jus sampai 20 jus.

“Kalaulah sekolah pondok, Madrasah Iftida’iyah, MTS, MAN dan Pondok Tahfis itu hal yang biasa siswanya hafal Alquran, tetapi ini sekolah umum. Dihadapan kepala sekolah saat saya di undang saya menyampaikan kepada kepala sekolah yang lain untuk mencontoh ide kreatif kepala sekolah SMA Negeri 1″, jelasnya.

Sebutnya lagi, kita harapkan ide seperti ini hendaknya diikuti oleh sekolah umum lain yang ada di Kabupaten Siak sehingga syiar Alquran ini akan terus terjaga. Pada kesempatan itu Syamsuar menyampaikan Pemkab Siak tahun depan akan memberi beasiswa bagi Tahfis Alquran.

Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) diikuti 28 pondok pesantren Se Kabupaten Siak dengan jumlah peserta 386 orang peserta. Hadir pada acara itu Kakandepag Siak H. Muharom, Asisten Administrasi Umum H. Jamaluddin, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat L. Budhi Yuwono, Unsur Upika Kecamatan Dayun serta ratusan para santri Bustanul Ulum.

Sumber : MC Kab. Siak, 23 November 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat