Panen Perdana Kelapa Sawit PT. Mitra Asian Agri Bersama Bank Mandiri Syariah

Berita569 Dilihat

Siak – Bupati Siak Drs. H. Syamsuar M.Si di hadapan ratusan warga Kecamatan Kerinci Kanan menyampaikan kendala terbesar petani pasca replanting ini ialah masalah pendapatan. Mereka harus menunggu dua sampai tiga tahun baru bisa di panen.

“Kita memalumi selama replanting petani tidak mendapatkan penghasilan sehingga petani memilih untuk melanjutkan tanam yang sudah bertahun-tahun”, ucap Syamsuar saat panen perdana Kelapa Sawit Mitra Petani PT. Asian Agri bersama Bank Mandiri Syariah seluas 310 hektar di Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak Selasa, (04/12/2018).

Keterbatasan pengetahuan dalam melakukan peremajaan dan masalah pendapatan petani saat masa tanaman belum menghasilkan antara 2 sampai 3 tahun, padahal masa tunggu jelang buah pasir petani dapat memanfaatkan lahan dengan menanam komoditas lain seperti jagung, semangka, cabe dan ternak ikan.

“Saya mengapresiasi manajemen perusahaan melalui sistem kemitraan dan hal ini bisa diselaraskan selain memperoleh bantuan, pendamping, dalam masa persiapan hingga proses peremajaan”, ucap Syamsuar.

“Masyarakat mendapatkan pelatihan ekonomi alternatif seperti ternak ikan patin sehingga penghasilan petani tetap terjaga hingga masa panen sawitnya”, tutupnya.

Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah menjalankan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Di harapkan melalui program ini kesejahteraan petani sawit dapat meningkat. Hari ini petani melihat hasil dari replanting dan diharapkan dapat terus mendorong kesejahteraan petani.

“Peremajaan lahan plasma ini diikuti sebanyak 135 petani lokal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan berkelanjutan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Siak kepada para petani kelapa sawit di Siak”, ucap Ketua KUD Mulus Rahayu Pawito Saring.

“Kami juga berharap keberhasilan kami dalam melakukan peremajaan kebun ini dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan petani lain yang masih ragu meremajakan kebun sawitnya yang sudah tidak produktif”, ucap Tandasny.

Head of Plantation Asian Agri Omri Samosir menyebutkan bahwa replanting ini perlu dilakukan usai perkebunan melewati usia 25 tahun masa produtif. Jika tidak dilakukan replanting maka produktivitas sawit akan menurun.

“Ini dilakuan agar pekebunan bisa lebih produktif. Namun tidak sedikit petani yang ragu untuk meremajakan kebun kelapa sawit karena butuh waktu lama untuk kembali berhasil”, terangnya.

Sumber : MC Kab. Siak, 05 Desember 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat