Pengat Production Ramaikan Permainan Pecah Piring & Galah Panjang

Berita732 Dilihat

Permainan pecah piring dan galah panjang adalah permainan tempo dulu yang banyak dimainkan anak-anak pada masanya. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, permainan ini perlahan ditinggalkan. Tak lagi kita lihat anak-anak dimasa sekarang memainkan permainan ini.

Tak hanya filosofi kerjasama tim yang diutamakan, akan tetapi kemeriahan dan keseruan permainan ini kembali coba dibangkitkan oleh Karang Taruna Kabupaten Siak.

Sempena memperingati Hari jadi Karang Taruna Ke 57 Tahun 2017, Karang Taruna Kabupaten Siak menggelar beberapa perlombaan. Diantaranya Lomba memancing, Layang-layang hias, permainan pecah piring dan galah panjang. Sehari sebelumnya juga telah dilakukan pelepasan bibit ikan di sungai siak oleh Wakil Bupati Siak beserta pengurus Karang Taruna Siak.

Sebagai salah satu grup kesenian yang selama ini eksis di bidang kesenian dan budaya melayu siak, segenap pengurus dan anggota grup lawak Pengat Production ikut ambil bagian meramaikan perlombaan ini. Pengat Production turun untuk dua perlombaan, yakni galah panjang dan pecah piring.

Keikutsertaan Pengat akhirnya mampu meraih juara ke tiga pada cabang lomba pecah piring, keluar sebagai juara adalah utusan dari Kampung Merempan Hilir dan Sanggar Tasik Seminai di posisi kedua.

Pengetua Pengat, Zulkarnain Al Idrus alias Wak Zoel, mengungkapkan keikutsertaan Pengat Production tak hanya ingin terlibat memeriahkan perlombaan. Namun keikutsertaan ini juga didasari oleh kerinduan seluruh anggota tim Pengat akan permainan tempo dulu. “Akhirnya kami sepakat ingin ikut bermain,” kata Wak Zoel.

Lebih dari itu ia menilai, permainan ini seharusnya tetap mendapatkan tempat ditengah-tengah anak-anak dimasa ini. Karena ini adalah permainan rakyat yang harus dilestarikan. Permainan ini tidak memiliki dampak negatif bagi perkembangan generasi muda sebagaimana dikhawatirkan dari kebiasaan dan permainan anak zaman sekarang yang bersumber dari gadget atau smartphone. “Banyak anak-anak sekarang yang sudah tidak lagi mengerti tentang permainan ini, ditinggalkan karena tidak tau. Hari ini walaupun beda generasi tapi bisa bermain dengan adik-adik kita ini,” imbuhnya.

Lebih jauh Wak Zoel dan kawan-kawan berharap agar permainan serupa bisa dilestarikan. Ivent serupa juga diharapkan kelak akan terus dilaksanakan.

Sumber : Humas Kab. Siak, 09 Oktober 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat