Rumah Baca Hafrita Dara Siak Menggoda Minat Pembaca

Berita1189 Dilihat

Siak – Sejak diresmikan beberapa tahun silam, Rumah Baca Hafrita Dara terus mengalami peningkatan pengunjung. Saat ini Rumah Baca tersebut sekaligus menjadi Kantor Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak Zulfrikri saat ditemui mengatakan, di era globalisasi ini perkembangan teknologi sangat cepat. Hal ini berakibat minat baca di Indonesia berada di level kritis.

“Membaca itu sebenarnya aktivitas yang mudah, kita hanya butuh sebuah bahan bacaan dan mulai membaca kata demi kata” ujar Zulfikri, Minggu (02/12/2018) pagi.

Persoalan sekarang lanjutnya, bagaimana menimbulkan keinginan atau menjadi kegemaran membaca bagi anak-anak atau masyarakat Kabupaten Siak, apalagi di era gadget ini.

“Membaca adalah salah satu cara mencerdaskan bangsa kita, khususnya di Kabupaten Siak. Oleh karena itu kami selalu aktif keliling seputaran Kota Siak dan turun ke Kampung-Kampung”, jelas Zulfikri mantan Kabag Humas ini.

Ia menyampaikan jumlah pengunjung atau pembaca di perpustakaan dari anak-anak, pelajar, mahasiswa, pegawai dan umum pada tahun 2015 sebesar 32,837, di tahun 2016 meningkat drastis menjadi 69,031 pengunjung dan tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 57,749 pengunjung.

Sementara untuk koleksi buku kategori anak-anak sebanyak 4232 buku dan untuk kategori remaja/dewasa sebanyak 76,124 buku. Sementara itu untuk jumlah perpustakaan Kampung di tahun 2017 sebanyak 131 perpustakaan yang aktif.

Pada tahun 2017 Dinas Perpustakaan meraih juara 1 tingkat Provinsi Riau dalam bidang audit kearsipan, tahun 2018 ini diikutsertakan dalam penilaian penghargaan Citra Arsip Nasional.

Di lain pihak, Kasi Pengembangan Tenaga Perpustakaan dan Pemberdayaan Kegemaran Membaca Anita menambahkan, Sejak tahun 2012 Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak telah menggunakan aplikasi Senayan Library Management System (SLIM). Dengan aplikasi tersebut pengunjung dimudahkan untuk bisa mengetahui tempat buku atau judul buku yang ingin dicari.

“Selain itu ada iSiak, yaitu aplikasi perpustakaan yang bisa di download melalui smartphone, kita bisa baca e-book (buku elektronik) secara online maupun offline”, ujar Anita.

Anita bilang bahwa perpustakaan itu bukan hanya tempat membaca saja tetapi bisa sebagai tempat pembelajaran lainnya. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, seperti kegiatan workshop literasi yang ditaja oleh PGRI, belajar  melukis dan anak-anak komunitas lainnya.

Sejak didirikan, perpustakaan ini terbuka untuk umum dengan waktu operasional dari hari Senin hingga hari Minggu. Dengan jam kerja mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB, selain membaca pengunjung anak-anak disuguhi dengan dongeng disertai tanya jawab.

Sumber : Humas Kab. Siak, 03 Desember 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat