Sanggar Teater ‘Pengat Production’ Siak Terbaik di Riau

Berita801 Dilihat

Pekanbaru,(MC) – Siapa yang tak kenal Pengat Production, sanggar seni jati diri anak Siak Sri Indrapura yang aktif berkecimpung dibidang kratifitas seni peran, teater, dan film bertema budaya melayu Siak.

Sanggar ini berdiri sejak tahun 2006 dan telah menelurkan banyak karya telah tercipta dalam pertunjukan teater dan film, serta segudang prestasi di Bumi Lancang Kuning. Selasa malam (30/04/19) lalu, Pengat Production kembali mengharumkan nama Negeri Istana dengan berhasil meraih juara 1 dalam lomba Teater se-Riau di Gedung Idrus Tintin Pekanbaru.

“Tercabut keris, karena lapar, terhunus pedang, tanda dahaga. Bila saja, suami diluar, kelambu bertandang, bantal terjaga”, inilah sepenggal dialog yang dibawakan oleh tokoh dalam cerita bernama Kilat, yang diperankan Putrera Megat, salah satu punggawa Pengat Production saat pementasan lomba teater. Dalam acara ini digelar dari tanggal 29-30 April 2019 itu, Pengat Production membawa Teater Bangsawan yang berjudul “Kelambu Bertandang Bantal Terjaga”.

Ketua Pengat Production sekaligus merangkap Sutradara dalam penampilan teater ini Tengku Zulkarnain Al Idrus atau dikenal dengan nama panggung Wak Zoel, menyampaikan rasa bahagianya usai diumumkan sebagai juara I se-Riau untuk Lomba Teater se Riau.

“Saya merasa bangga, karena bersama kawan-kawan bisa sukses didalam penampilan karya ini. Karena bantuan kawan-kawan semua yang mau berproses dan berkembang, Pengat ditahun ini mendapatkan predikat penyaji terbaik pertama se-Riau,” ujarnya.

Sederet kumpulan seniman seni lakon dari kabupaten dan kota di Riau ikut tampil dalam perhelatan ini, diantaranya adalah Sanggar Pengat production (Kabupaten Siak), Ngocol Art (Kabupaten Kuansing), Sanggar Tangkulok (Kampar), Bulan biru multivision (Rokan Hilir), Teater Dewan (Indragiri Hulu) dan Bengkel kreasi production dari Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.

Kemudian ada juga sanggar-sanggar top dari Kota Pekanbaru, seperti Sanggar Latah tuah, Sanggar Himaprosai, Sanggar Belacan Art Community, dan Teater Ketjik.

Sementara itu, dewan juri pada kegiatan ini melibatkan lima orang curator. Diantaranya satu orang kurator dari Jakarta bernama Misfa Nady Ashari, dan empat kurator asal kota Pekanbaru, adalah M Kafrawi, Ahmad Darmawi, Ade Pura Indra dan Fedli Azis.

Selain mendapat prediket Penyaji Terbaik, salah seorang pemeran tokoh “Kilat” dalam teater itu yang diperankan Putra Megat, juga berhasil meraih predikat sebagai aktor terbaik.

Dengan terpilihnya penyaji terbaik pada Parade Teater se-Riau tersebut, Pengat Production selanjutnya berhak membawa nama Propinsi Riau dalam ajang teater tingkat nasional yang akan digelar Bulan Juni mendatang di Jakarta.

Teater ini melibatkan sekitar 20 orang pemain dan kru, termasuk para pemusik dan sutradara. Diantaranya, Tengku Zulkarnain Al Idrus sebagai Penulis Naskah sekaligus Sutradara, Hariyanto sebagai Tok Alang, Putra Megat sebagai Kilat, Nina Rojam sebagai Kelopak Mayang, Tengku Mira Zaharani sebagai Kuntum Berputik, Makruf sebagai Leting, Viky Dawinggha sebagai Jampang, Rezki Maulana sebagai Jalak, Jumadi, Rahman dan Nanda sebagai Pemusik, Juanda sebagai Penata Cahaya, Tengku Syafrizan, Rozali, Arman sebagai Penata Artistik, Aulia dan Sonya Monnessa sebagai Penata Rias, Deni Macto dan Dedy Susanto sebagai Kru Panggung. (MC.Siak/rls*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat