Smart City Meningkatkan Produktifitas Dan Daya Saing Daerah

Berita887 Dilihat

Sebuah kota dapat dikatakan Smart City jika didalamnya lengkap dengan infrastruktur dasar, juga memiliki system transportasi yang lebih efisien dan terintergrasi. sehingga meningkatkan mobilitas masyarakat. Konsep itu juga menciptakan kualitas hidup masyarakat yang terus meningkat, rumah dan bangunan yang hemat energy, bangunan ramah lingkungan dan memakai sumber energy terbarukan. Hal ini dikatakan pakar smart city Winarno saat menjadi pembicara pada bimbingan teknis smart city di Kantor Bupati Siak beberapa waktu lalu.

Menurut Winarno Konsep Smart City juga menerapkan lingkungan yang lebih lestari karen konsep penganturan limbah dan pengelolaan air yang lebih maju. Tujuan kota pintar juga bagai mana dapat mendatangkan wisatawan sebayak mungkin, menarik investor agar berinvestasi di kota ini, kemudian menarik penghuni baru, bagi mana penghuni baru dari kalangan baik profesional, akademisi, dan usahawan bertempat tinggal di kota kita. Kesemuanya itu tolak kukur nya adalah kota tersebut memiliki daya tarik yang kuat.

Sebuah brand bisa bernilai triliyunan, kalau pemerintahnya menerapkan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta brand tersebut di publikasikan kepada masyarakat luar. Kabupaten Siak sudah memiliki brand “ Siak The Trully Malay” melalui konsep smart city Goals nya Kabupaten Siak dapat diwujutkan melalui pengembangan smart kepariwisataan, smart ekonomi, dan smart goverment usaha ini akan dapat terwujud.

“kita sudah punya merek “Siak the trully malay” ini merupakan modal bagi kita, untuk bagaimana orang bisa datang ke siak, dengan mengenalkan the trully malay maka orang sudah terbanyang tentang siak”.

Dijelaskan winarno, melalui konsep smart city membuat layanan pemerintah dapat lebih cepat, serta berdampak kepada masyarakat. Teknologi tidak bukan semata-mata milik orang kota, namun tekologi saat ini juga dapat diakses di pedesaan, selagi di desa tersebut terakses dengan jaringan internet, maka masyarakat desa dapat terakses. Dengan begitu dapat meningkatkan produktivitas daerah dan daya saing ekonomi.

Di Bandung sudah banyak aplikasi yang di buat. Salah satu yang bagus adalah penanggulangan kebakaran. Sedangkan di Surabaya, ibu Risma menerapkan system penilayan kinerja pegawai yang sangat baik. Dengan aplikasi para pegawai tidak lagi rebut soal honor. Mereka bisa mengukur sendiri beban kerja masing-masing Winarno mencontohkan.

Sementara itu Kepala Dinas Infokom Kabupaten Siak mengatakan, di bimtek ke 4 (empat) akan datang diharapkan draf master plan smart city Kabupaten Siak sudah rampung. Melalui tim pelaksana dalam hal ini Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Siak draf smart city akan kita serahkan kepada dewan smart city Bupati Siak.

Diharapkan pada bimtek ke empat smart city yang akan dilakukan pada minggu ke tiga pada bulan oktober  diharapkan kepada pimpinan OPD menghadiri bimbimbang teknis ini, agar kita bersama-sama dapat merilis draf menjadi master plan yang akan kita cetak secara resmi. Dan pada pertengahan November 2017 Kabupaten Siak yang termasuk dalam 25 smart city akan mempersentasikan terkait dengan innovasi pelayanan publik yang sudah berjalan seperti e-Library, (Aplikasi alaram persalinan dari puskesmas Dayun), kemudian Apliasi “Smile” pelayanan Publik yang di milik DPMPTSP.

Sumber : Humas Kab. Siak, 3 Oktober 2017

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat