Sukses Beternak Sapi Hingga Sekolahkan Anak Ke Perguruan Tinggi

Berita978 Dilihat

Ahmad (50 tahun), warga Kampung Muara Bungkal Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak berhasil kembangkan usaha ternak sapinya dengan pola semi intensif. Dari hasil penjualan ternak dan berkat keteguhan dan kegigihannya, Ahmad mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi sedangkan Ahmad hanya mengenyam pendidikan SD. Dirinya bertekad agar anak anaknya tidak bernasip sama seperti dirinya.

Ia menceritakan saat pertama kali menerima bantuan dari Pemkab Siak pada tahun 2007. Bantuan yang diterima yaitu 3 ekor sapi, diantaranya 2 ekor sapi betina dan 1 ekor sapi jantan. Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat tidak mampu dengan program modal bergulir, di Kampung Muara Bungkal.

“Saya sangat bersyukur mendapat bantuan sapi ini, karena dengan usaha ternak sapi ini dapat menopang perekonomian keluarga. Dari hasil ternak sapi saya juga dapat menyekolahkan dua orang anak saya hingga perguruan tinggi”, tutur Ahmad.

Salah seorang dokter hewan yang memang ditugaskan di Desa Muara Bungkal Kecamatan Sungai Mandau, dokter hewan Pinem mengatakan, Kecamatan Mandau sangat potensial sebagai daerah pengembangan ternak sapi terutama penerapan sistem integrasi sapi dan kebun sawit. Karena di Mandau banyak perkebunan sawit warga.

“Kecamatan Sungai Mandau banyak lahan dan perkebunan sawit masyarakat yang bisa dijadikan media pengembangan ternak sapi, baik jenis Brahman Cross juga jenis sapi Bali sedangkan pola peternakan yang dilakukan pak Ahmad adalah pola pemeliharaan ekstensif tradisional pemeliharaan sapi di lapangan terbuka. Sepertinya pola ini juga biasa diterapkan di Kabupaten Siak”, terang Pinem.

Dijelaskan oleh Pinem, dirinya sebagai dokter hewan yang memang ditugaskan di Mandau, sering mengedukasi warga bagaimana pola pemeliharaan yang baik dan sapi dalam jangka waktu di tentukan wajib bunting serta warga dapat menjaga hewan peliharaan tetap sehat.

Ia mencontohkan Pak Ahmad yang selalu berdiskusi tentang kesehatan ternak kepadanya. Pola pemeliharaan sapi di lapangan terbuka sebenarnya cukup mudah. Namun sangat beresiko rentan terhadap penyakit. Namun jika dipantau kesehatannya dengan rutin seperti sapi peliharaan pak Ahmad, pasti akan terjaga kesehatannya dan akan berkembang beranak pinak, jelasnya.

Sumber : Humas Kab. Siak, 28 Maret 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat