Hadapi Krisis Pangan Wabup Husni Beri “PR” Dinas DPMK dan Ketahanan Pangan

Berita689 Dilihat

Siak Sri Indrapura, MC – Wakil Bupati Siak Husni Merza mengatakan terbentuknya Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) bertujuan meningkatkan kemandirian dan memperkuat perekonomian kampung serta meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah.

Karena itu, BUMKam salah satu instrumen yang mampu bergerak bersama-sama dalam mengatasi kerisisi pangan dan inflasi yang dampaknya sudah dirasakan saat ini. Ia ingin bagaimana jaringan BUMKam yang tersebar di setiap kampung mampu memastikan ketersediaan Bahan Pokok Masyarakat (Bapokmas).

“Karena BUMKam merupakan instrumen yang bisa kelola dan manage (dikelola) oleh pemerintah. Ketika swasta dan pedagang eceran tak mampu di kendalikan, maka BUMKam bisa kita andalkan”, Ucap Husni di Siak, Sabtu (17/9/2022).

Lanjutnya, BUMKam salah satu kekuatan pemerintah, jaringan ekonomi pemerintah. BUMKam secara kelembagaan kuat, karena di dukung warganya dan setiap tahun dapat bantuan modal dari pemerintah provinsi.

“Saya ingin BUMKam di bungaraya kita jadikan BUMKam bersama seperti yang ada di Dayun kemudian dia punya satu produk unggulan, di Bungaraya ada beras kemasan merek Bungaraya. Kemudian di pasarkan di seluruh BUMKam yang ada di kabupaten Siak. Kan sudah tersedia pasarnya, tinggal kita tengok respon pasar, kalau beras seperti ini, minat tidak warga kita? Kemudian bagaimana daya beli masyarakat?”, Ungkap nya.

Tujuannya apa, sambung Husni, “ketika terjadi kelangkaan beras kita punya cadangan beras lokal. Bukan tidak mungkin beras kita ekspor ke luar daerah Riau. Ketika panen raya kita beli beras warga, kita stok. Jika terjadi kelangkaan beras kita langsung distribusikan ke seluruh BUMKam untuk di salurkan ke masyarakat dengan harga beras bersubsidi”, Paparnya.

Husni minta kepada dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung serta Dinas Ketahanan Pangan agar bisa di diskusikan dan di eksekusi.

“Saya minta ini pekerjaan rumah bagi DPMK dan Dinas Ketahanan Pangan. Kenapa tidak kita perkuat ini, kita jika di perlukan intervensi regulasinya, BUMKam tidak hanya mengurus pangan. Namu menjadi produsen pangan di setiap kecamatan”, Ucapnya.

Lanjutnya, Bumkam bisa menjadi market share dari produk-produk BUMKam yang ada di kecamatan lain. Misal, BUMKam di Siak memerlukan produk UMKM bisa di datangkan dari kecamatan lain.

”Mie sagu dari BUMKam Sungai Apit, itu bisa dipasarkan Bumkam lain. Apa yang dihasilkan di BUMKam lain bisa di jual ke tempat lain, BUMKam bisa koordinasi melalui aplikasi atau grub whatsapp. Kita sudah punya instrumental ini, tinggal bagaimana kita memperkuat, serta memantapkan nya lagi. Berkaitan dengan dinas sosial BUMKam bisa menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai, BUMKam kedepan bisa berfungsi seperti ATM ambil dan simpan uang”, Sebutnya.

Husni juga mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif, dengan di tanam sayur-sayuran dan komoditas yang bernilai ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat