Kementrian Dalam Negeri RI Tunjuk Siak Sebagai Pelaksanaan Program NJO Winrock Internasional

Berita509 Dilihat

Winrock Internasional (WI) salah satu dari 11 LSM asing yang terdaftar di kementrian dalam negeri RI yang melakukan aktifitas di Indonesia. Memiliki cabang di 71 negara, berpusat di Amerika. LSM ini fokus pada kegiatan penyelamatan lingkungan hidup. Salah satu program Winrock International (WI) di indonesia adalah penurunan emisi melalui pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan yang berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca yang berasal dari lahan gambut dan produksi minyak kelapa sawit.

Country Representatif  Winrock Internasional (WI) yang di wakili oleh Nenden D. Milawati mengatakan, pada cara pembukaan monitoring dan evaluasi Pemerintah Indonesia terhadap pelaksanaan kegiatan Winrock Internasional (WI) di Kabupaten Siak Provinsi Riau di kantor Bupati Siak Kamis, 19/10/2017. Program ini mengimplementasikan beberapa kegiatan, antara lain peningkatan kapasitas teknis para pemangku kepentingan dalam melakukan evaluasi, pengembangan dan penerapan kebijakan yang efektif dengan menggunakan pendekatan landscape yang memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial dan manfaat ekonomi serta berkontribusi bagi komitmen Pemerintah Daerah menciptakan “Kabupaten Hijau”.

Nendeh menjelaskan, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Winrock International ditujukan untuk ikut berkontribusi mendorong pencapaian target Pemerintah untuk menurunkan GRK di tahun 2020, yaitu melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan dan upaya pengurangan GRK yang berasal dari lahan gambut dan produksi minyak kelapa sawit.

Dipilihnya Kabupaten Siak karena dinilai menjadi wilayah potensial untuk meningkatkan kapasitas teknis para pemangku kepentingan yang memiliki potensi melakukan upaya-upaya pengurangan emisi gas rumah kaca di Kabupaten Hijau bersama peningkatan produktivitas dan mengamankan mata pencaharian lokal. Potensi penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) yang signifikan melalui perbaikan manajemen gambut dan potensi elektrifikasi desa dari limbah pabrik kelapa sawit , Palm Oil Mill Effluent (POME)-to-energy; 2) dukungan dari pemerintah daerah serta inovasinya ke arah yang lebih baik.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Siak yang diwakili oleh Wakil Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si mengatakan, menyambut baik dalam rangka upaya penyelamatan lingkungan yang dilakukan Winrock Internasional di Kabupaten Siak, kegiatan yang dilakukan WI ini nyambung dengan Visi Kabupaten Siak yang focus pada Kabupaten Hijau,  dalam mewujudkan pembangunan yang merata sampai ke kampung-kampung dengan penerapan pembangunan dengan berwawasan lingkungan.

Dijelaskan Wakil Bupati Siak, dari total luas Kabupaten Siak hampir 30 % nya di Siak terdapat gambut dalam hingga mencapai 3 meter. Oleh karena itu pembangunan yang berkelanjutan dengan mengurangi emisi khusus di lahan gambut. Kabupaten hijau itu sendiri kami maknai dengan prinsip-prinsip pelestarian yang berkelanjutan dengan pemanfaatan sumber daya alam, dan peningkatan ekonomi masyarakat. Pelestarian lingkungan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita sangat mendukung gerakan penyelamatan lingkungan yang dilakukan Winrock Internasional ini, kita dapat belajar bagaimana pemanfaatan lahan gambut yang baik, melalui kegiatan ini juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat Siak.”

Sumbangan emisi gas rumah kaca yang terbesar di Indonesia juga didapatkan dari sektor pemanfaatan lahan dan alih fungsi lahan (Land Use, Land Use Change and Forestry). Karena itu, sektor ini menjadi sektor yang paling utama dan mendapatkan perhatian serius. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target ini antara lain melestarikan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan, gambut dan mangrove yang bernilai secara biologis serta kaya akan simpanan karbon.

Monitoring dan evaluasi (Monev) dilakukan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kegiatan yang akan dipantau meliputi:

1) Kegiatan persiapan paludiculture (pertanian di lahan basah gambut); 2) Kegiatan hidrologi (monitoring emisi dari lahan gambut yang direstorasi) 3) Kegiatan Good Agriculture Practices (GAP) untuk kelapa sawit.

Monev difokuskan pada tiga desa yaitu Desa Dosan, Dayun dan Teluk Mesjid yang semuanya berada di Kabupaten Siak.

 

Sumber : Humas Kab. Siak, 20 Oktober 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat