Pemkab Siak Minat Program Hibah Australia – Indonesia Untuk Pembangunan Sanitasi

Berita261 Dilihat

Wakil Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si menghadiri acara Lokakarya Peminatan Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi atau Sanitation Australia Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation (sAIIG) tahap II Wilayah Barat. Acara berlangsung di Hotel Premiere Pekanbaru, Kamis (12/7/2018) kemarin.

Dirinya menyambut baik program kerja sama Pemerintah Australia yang mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya peningkatan pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi melalui Program Hibah untuk Pembangunan Sanitasi.

Sebab, kata Alfedri program ini bertujuan untuk memperbaiki sistem air limbah di permukiman warga yang berdampak pada lingkungan maupun kesehatan penduduk.

“Untuk tahap II ini dimulai pada tahun 2019, Australia akan mengucurkan dana sebesar Rp. 460 miliar, kita akan coba mengusulkan untuk menerima dana hibah tersebut”, ujar Alfedri.

Dalam sambutannya, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi Muhammad Nasir menyampaikan, kawasan permukiman selayaknya dilengkapi dengan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah dan persampahan yang layak.

Berdasarkan data Bappenas, rata-rata nasional pencapaian akses sanitasi layak pada akhir tahun 2017 baru mencapai 67,54 persen. Angka tersebut artinya harus ada upaya keras bersama untuk mencapai 100 persen akses sanitasi.

“Dari sekitar seluruh kabupaten kota, baru sebagian yang sudah memiliki sistem pengolahan air limbah domestik terpusat tetapi belum beroperasi secara optimal yang disebabkan oleh terbatasnya akses air limbah bagi masyarakat, terbatasnya kapasitas kelembagaan pengelola, belum efektifnya regulasi dan masih terbatasnya pelibatan sektor swasta dan masyarakat dalam penyediaan dan pembangunan infrastruktur air limbah”, ungkapnya.

Di lain pihak Kepala Dinas PU Tarukim Siak H. Irving Kahar Arifin melalui Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Pemukiman H. Khaidir Fitri menuturkan, program hibah tersebut sangat baik dan pihaknya akan mengusulkan untuk pembangunan sanitasi tersebut.

“Melalui acara Lokakarya Peminatan Program Hibah ini, kita mengusulkan program sanitasi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) dengan 10 SR Pilot berikut sambungan rumah di wilayah Kabupaten Siak dengan kapasitas untuk 180 KK dengan biaya usulan sebesar Rp. 3,2 miliar”, kata Khaidir Fitri.

Khaidir menjelaskan, usulan yang diajukan oleh Dinas PU Tarukim Siak itu diharapkan dapat terealisasi di tahun 2019 mendatang. Sebab di tahun 2018 ini Dinas PU Tarukim Siak juga telah menyiapkan Detail Engineering Design (DED) terkait usulan program pembangunan IPALD dan sambungan rumah tersebut.

Sementara Kepala Bappeda Siak Wan M. Yunus menambahkan, lokasinya akan di survey dulu oleh Dinas PU Tarukim. Namun yang pasti, lokasinya adalah kawasan perkotaan seperti Perawang, Kandis dan Siak Sri Indrapura, sesuai dengan persyaratan pemberi hibah yaitu Pemerintah Australia.

Di kesempatan itu dilakukan penyerahan secara simbolis buku pedoman pengelolaan program hibah Australia-Indonesia untuk pembangunan sanitasi tahap II dari Kementerian PUPR kepada pemerintah kabupaten/kota yang hadir. Kemudian talk show mengenai kebijakan, strategi dan tantangan dalam pembangunan sanitasi di Indonesia, lalu diskusi panel terkait tata kelola pelaksanaan program hibah.

Sumber : Humas Kab. Siak, 13 Juli 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WordPress › Galat