Sinergitas Publikasi Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Siak

Berita362 Dilihat

Kegiatan Publikasi Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Siak akan berlangsung mulai tanggal 15-19 April 2017. Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si berkesempatan membuka rangkaian kegiatan ini secara resmi, sekaligus menjadi Narasumber dalam kegiatan dialog interaktif bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Drs. H. Kadri Yafis, M.Pd dan Kepala BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Drs. Nurmatias yang berlangsung di Gedung Maharatu Siak.

Bupati Siak mengucapkan terimakasih atas dipilihnya Kabupaten Siak sebagai tuan rumah kegiatan Cagar Budaya, beliau menjelaskan bahwa Identitas Bangsa tidak terlepas dari Cagar Budaya yang sudah ada sehingga kondisi inilah yang membuat para ahli mulai meneliti bangunan dan peninggalan cagar budaya untuk tujuan mengetahui tentang sejarah dan ilmu pengetahuan. Bupati Siak berpesan kepada generasi muda agar lebih aktif guna mengenali sejarah dan kebudayaan karena tanpa hal tersebut kita tidak dapat mengenal indentitas daerah kita sendiri.

Dialog dibanjiri oleh audience yang aktif bertanya tentang bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengembangkan sikap mental kepada masyarakat agar terbuka dengan informasi yang dibutuhkan pasar seperti menyatukan unsur budaya dengan menyesuaikan kondisi pada masa sekarang, contohnya mengemas suatu produk melayu adat istiadat, budaya, kesenian, kuliner dan lainnya menjadi diminati oleh kalangan masyarakat.

Kedepannya pemerintah daerah akan mengembangkan kampung adat sakai, kampung adat suku akit, membangun gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) diseluruh Kecamatan. Dalam rangka pelestarian ada Perda tentang rencana induk dalam pengembangan budaya termasuk menggalakan berbahasa melayu, pakaian melayu serta memakai tanjak. Kabupaten Siak juga sudah masuk dalam jaringan kota pusaka dengan penyusunan regulasi dan pembinaan grand design pengembangan kebudayaan melayu di Kabupaten Siak serta menyusun dan menetapkan brand yaitu  Siak The Truly Malay.

Dikesempatan yang sama Drs. Nurmatias Ketua BPCB Sumbar, Riau, dan Kepri menyebutkan bahwa Pantun akan dijadikan sebagai warisan budaya sehingga pengembangan pelestarian untuk membangun karakter bangsa yang berpengaruh terhadap masyarakat dapat terus dilestarikan. Kegiatan sinergitas oleh BPCB meliputi kegiatan dengan beragam bentuk, mulai dari kompetisi pameran, dialog mengenai budaya, debat bahasa daerah, dan lainya. Drs. Nurmatias menambahkan kegiatan cagar budaya diharapkan dapat mengedukasi dan memberikan kontribusi yang positif.

 

Sumber : Desi RPK Siak, 17 April 2017

 

Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si foto bersama peserta seminar